5/1/10

Negeri atas awan bag.1

Entah harus kumulai darimana tulisan ini dan entah akan menjadi apa nanti, aku hanya ingin menulis... ya menulis apa yang ada dihati... menulis tentang curahan hati...


beberapa hari yang lalu menempuh ratusan kilo meter di dua daerah yang berbeda memberikan pelajaran yang begitu dalam tentang arti sebuah perhatian, persahabatan, tanggung jawab dan kebesaran Tuhan.



cerita ini dimulai ketika kupacu SiMerahku melewati jalanan yang membawaku kesebuah dataran yang cukup tinggi dipulau ini, dimalam yang cukup ramai dipadati oleh orang orang yang berlalu lalang dengan berbagai kepentingan, perjalanan itu semula terasa indah dan menyenangkan, semakin lama semakin jauh kutinggalkan kamarku yang penuh dengan kehangatan, malam semakin meninggi, ditemani indahnya cahaya bulan terus kupacu SiMerahku hingga tanpa kusadari udara malam mulai menusuk tulang tulangku, memenuhi rongga paru paruku... beberapa saat berlalu udara dingin semakin menyiksaku, kuhentikan simerahku, kutambahi jumlah jaket yang kukenakan dan kuhisap beberapa batang rokok untuk sedikit mengusir hawa dingin itu.


perjalanan kulanjutkan, disini keindahan malam begitu kunikmati ketika kulihat pegunungan dikananku seolah tak menyatu dengan daratan karena tertutup oleh kabut malam... gunung itu seolah terbang... ya.. terbang, tanpa terasa daerah kutuju semakin dekat, tanpa tahu arah, tanpa tahu jalan seolah Tuhan sengaja mengirim seseorang untuk menunjukan jalan, dengan bijak beliau menyarankan untuk melaui jalanan kota yang tak terlalu sepi dikala malam.


perjalanan berlanjut, mengikuti jalanan kecil yang terus menanjak dan berliku dimana kanan dan kiri yang ada hanyalah jurang jurang terjal yang tertutup kabut tebal, semakin jauh kupacu simerahku, semakin tebal kabut yang menutupi jalan berliku liku itu, sejenak kutersentak ketika sesosok makhluk berkulit halus, makhluk dengan tatapan mata indah yang sedari tadi duduk dibelakangku berkata, "kita seperti ada dialam lain...". seketika itu juga anganku melayang pada sebuah kisah seorang pilot yang terjebak kabut tebal diatas segitiga bermuda, dalam kepanikan dia kehilangan arah dan hilang ditelan misteri yang sampai saat ini belum mampu terpecahkan.


Indikator bahan bakar menunjukkan bahwa ketersediannya sangat tipis, dalam hati aku bertanya tanya, mampukah aku mencapai puncak atau akan berakhir seperti pilot itu, sementara sisi kanan kiri yang kulihat hanya beberapa hunian penduduk yang tertutup kabut malam, tak ada tanda tanda kehidupan, saat itu segenap fikiranku mencoba mencari solusi dan mengembalikan semuanya pada yang memiliki segala sesuatu dijagad raya ini.


beberapa hal terjadi seolah bersamaan, jalanan sepi tanpa tanda tanda kehidupan, kabut turun semakin menutupi jalanlan kecil itu, dingin semakin menusuk tulang dan menyesakkan dadaku, tanpa tahu pasti arah yang kutuju  dan keterbatasan bahan bakar. ternyata ketidakberdayaanku sebagai manusia yang terlalu angkuh dan sombong ditunjukkan tidak hanya sampai disitu.


Ada hal yang sangat menakutkan dan menegangkan ketika tiba tiba... (bersambung)




ketika Fikiran dan Hati mengalami ketidak-seimbangan kodrati,



ujexx lancelot


Related Posts by Categories



4 comments:

pokay said...

mantab jaya!!! lanjut gan!!

kisahpanda said...

jadi ingat lagu : kau mainkan untukku sebuah lagu tentang negeri di awan...(by Katon Bagaskara)

mm....apakah ini Kaliurang? tempat satunya di mana? ini fiktif atau nyata?

eh, tu bi kontinyu dink..

ayo lanjut :P

ujexx said...

dimana kedamaian menjadi istananya :)

Jika tempat seaman dan senyaman kaliurang aku tulis seperti itu tentu sangat berlebihan, tapi perjalanan dan tempat yang ini mungkin sudah kutulis dengan sangat sederhana dan satu hal lagi, 100% ini kejadian nyata / fakta :)

ujexx said...

terima kasih kisanak!!! :) :P

Post a Comment